A. Pengertian Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu
pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang di alami selama periode waktu. Gempa Bumi
diukur dengan menggunakan alat Seismometer. Moment magnitudo adalah skala yang paling umum di mana gempa Bumi
terjadi untuk seluruh dunia. Skala Rickter adalah skala yang di laporkan oleh observatorium
seismologi nasional yang di ukur pada skala besarnya lokal 5 magnitude. kedua
skala yang sama selama rentang angka mereka valid. gempa 3 magnitude atau lebih
sebagian besar hampir tidak terlihat dan besar nya 7 lebih berpotensi
menyebabkan kerusakan serius di daerah yang luas, tergantung pada kedalaman
gempa. Gempa Bumi terbesar bersejarah besarnya telah lebih dari 9, meskipun
tidak ada batasan besarnya. Gempa Bumi besar terakhir besarnya 9,0 atau lebih
besar adalah 9,0 magnitudo gempa di Jepang pada tahun 2011 (per Maret 2011), dan itu
adalah gempa Jepang terbesar sejak pencatatan dimulai. Intensitas getaran diukur
pada modifikasi Skala
Mercalli.Gempa
berkekuatan 7,6 Skala Richter mengguncang Kota Banda Aceh pada Rabu dinihari.
Gempa ini disertai peringatan adanya tsunami.
Ribuan warga seperti dari Ulhele, Khaju, dan Lhoknga menyelamatkan diri
dengan membawa bekal seadanya. Warga tumpah ruah di sepanjang jalan Kota Banda
Aceh.
Gempa berkekuatan 7,6 SR mengguncang Aceh sekitar pukul 01.36 WIB. BMKG
mengeluarkan peringatan dini adanya potensi gelombang tsunami untuk wilayah
Aceh, Sumatera Utara, Bengkulu dan Lampung. Gempa berkekuatan 7,6 SR itu berada
di koordinat 2.32LU, 92.82BT. Dikedalaman gempa 10 km.
B. Jenis Gempa Bumi
Jenis
gempa bumi dapat dibedakan berdasarkan:
1. Berdasarkan Penyebab
Gempa Bumi ini disebabkan oleh
adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng-lempeng tektonik secara mendadak
yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempa
bumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di Bumi, getaran gempa
Bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian Bumi. Gempa bumi tektonik
disebabkan oleh pelepasan tenaga
yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik
seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba.
Gempa Bumi ini diakibatkan oleh
tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke Bumi, jenis gempa Bumi ini jarang
terjadi
Gempa Bumi ini biasanya terjadi pada
daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan
bersifat lokal.
Gempa bumi buatan adalah gempa bumi
yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir
atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.
- Gempa bumi vulkanik (gunung api)
Gempa Bumi ini terjadi akibat adanya
aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila
keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga
akan menimbulkan terjadinya gempa bumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di
sekitar gunung api tersebut.
2. Berdasarkan Kedalaman
- Gempa bumi dalam
Gempa bumi dalam adalah gempa bumi
yang hiposentrumnya berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi. Gempa
bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya.
- Gempa bumi menengah
Gempa bumi menengah adalah gempa
bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan
bumi.gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan
getarannya lebih terasa.
- Gempa bumi dangkal
Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi
yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi
ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.
3. Berdasarkan Gelombang/Getaran Gempa
- Gelombang Primer
Gelombang primer (gelombang
lungitudinal) adalah gelombang atau getaran yang merambat di tubuh bumi dengan
kecepatan antara 7-14 km/detik. Getaran ini berasal dari hiposentrum.
- Gelombang Sekunder
Gelombang sekunder (gelombang
transversal) adalah gelombang atau getaran yang merambat, seperti gelombang
primer dengan kecepatan yang sudah berkurang,yakni 4-7 km/detik. Gelombang
sekunder tidak dapat merambat melalui lapisan cair.
C. Penyebab terjadinya gempa Bumi
Kebanyakan
gempa Bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang
disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar
dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan
lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa Bumi akan terjadi. Gempa
Bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut. Gempa Bumi
yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan
translasional. Gempa Bumi fokus
dalam kemungkinan besar terjadi karena
materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km. Beberapa
gempa Bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa Bumi
seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi.
Beberapa gempa Bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air
yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga
dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam Bumi (contoh.
pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas Bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi
dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes
rahasia senjata nuklir
yang dilakukan pemerintah. Gempa Bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini
dinamakan juga seismisitas
terinduksi.
D.
Sejarah gempa Bumi besar pada abad ke-20 dan 21
·
11 April
2012,
Gempa bumi
di sepanjang Pulau Sumatera
berskala 8.6 SR,
berpotensi sampai Aceh,
Sumatera Utara,
Bengkulu,
dan Lampung.
Gempa terasa sampai India.
·
11 Maret
2011,
Gempa Bumi di Jepang, 373 km dari kota Tokyo berskala
9,0 Skala Richter yang sebelumnya di revisi dari 8,8 Skala Richter, gempa ini
juga menimbulkan gelombang tsunami
di sepanjang pesisir timur Jepang
·
26 Oktober
2010,
Gempa Bumi
di Mentawai
berskala 7.2 Skala Richter, korban tewas ditemukan hingga 9 November ini
mencapai 156 orang. Gempa ini kemudian juga menimbulkan tsunami.
·
16 Juni
2010,
Gempa Bumi 7,1 Skala Richter menggguncang Biak,
Papua.
·
7 April
2010,
Gempa Bumi
dengan kekuatan 7.2 Skala Richter di Sumatera bagian Utara lainnya berpusat
60km dari Sinabang,
Aceh.
Tidak menimbulkan tsunami,
menimbulkan kerusakan fisik di beberapa daerah, belum ada informasi korban jiwa.
·
27 Februari
2010,
Gempa Bumi di Chili
dengan 8.8 Skala Richter, 432 orang tewas (data 30 Maret 2010). Mengakibatkan
tsunami menyeberangi Samudera Pasifik yang menjangkau hingga Selandia Baru,
Australia, kepulauan Hawaii, negara-negara kepulauan di Pasifik dan Jepang
dengan dampak ringan dan menengah.
·
12 Januari
2010,
Gempa Bumi Haiti
dengan episenter dekat kota Léogâne 7,0 Skala Richter berdampak pada 3 juta
penduduk, perkiraan korban meninggal 230.000 orang, luka-luka 300.000 orang dan
1.000.000 kehilangan tempat tinggal.
·
30 September
2009,
Gempa Bumi Sumatera Barat merupakan gempa tektonik yang
berasal dari pergeseran patahan Semangko,
gempa ini berkekuatan 7,6 Skala Richter (BMG Indonesia) atau 7,9 Skala Richter
(BMG Amerika) mengguncang Padang-Pariaman, Indonesia. Menyebabkan sedikitnya
1.100 orang tewas dan ribuan terperangkap dalam reruntuhan bangunan.
·
2 September
2009,
Gempa Tektonik
7,3 Skala Richter mengguncang Tasikmalaya,
Indonesia. Gempa ini terasa hingga Jakarta
dan Bali,
berpotensi tsunami.
Korban jiwa masih belum diketahui jumlah pastinya karena terjadi Tanah longsor
sehingga pengevakuasian warga terhambat.
·
3
Januari 2009 - Gempa Bumi berkekuatan 7,6 Skala Richter di
Papua.
·
12
Mei 2008 - Gempa Bumi
berkekuatan 7,8 Skala Richter di Provinsi Sichuan,
China. Menyebabkan sedikitnya 80.000 orang tewas dan jutaan warga kehilangan
tempat tinggal.
·
12 September
2007
- Gempa Bengkulu
dengan kekuatan gempa 7,9 Skala Richter
·
9 Agustus
2007
- Gempa Bumi
7,5 Skala Richter
·
6 Maret
2007
- Gempa Bumi tektonik mengguncang provinsi Sumatera Barat,
Indonesia.
Laporan terakhir menyatakan 79 orang tewas [1].
·
27 Mei
2006
- Gempa Bumi tektonik kuat yang mengguncang
Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada 27 Mei 2006 kurang lebih pukul
05.55 WIB selama 57 detik. Gempa Bumi tersebut berkekuatan 5,9 pada skala
Richter. United States Geological Survey melaporkan 6,2 pada skala Richter;
lebih dari 6.000 orang tewas, dan lebih dari 300.000 keluarga kehilangan tempat
tinggal.
·
8 Oktober
2005
- Gempa Bumi besar
berkekuatan 7,6 skala Richter
di Asia Selatan,
berpusat di Kashmir,
Pakistan;
lebih dari 1.500 orang tewas.
·
26 Desember
2004
- Gempa Bumi dahsyat berkekuatan 9,0 skala Richter
mengguncang Aceh
dan Sumatera Utara
sekaligus menimbulkan gelombang tsunami
di samudera Hindia. Bencana alam ini telah merenggut
lebih dari 220.000 jiwa.
·
26 Januari
2004
- Gempa Bumi dahsyat berkekuatan 7,7 skala Richter
mengguncang India
dan merenggut lebih dari 3.420 jiwa.
·
26 Desember
2003
- Gempa Bumi kuat di Bam, barat daya Iran berukuran 6.5 pada skala Richter
dan menyebabkan lebih dari 41.000 orang tewas.
·
21 Mei
2002
- Di utara Afganistan,
berukuran 5,8 pada skala Richter dan menyebabkan lebih dari 1.000 orang tewas.
·
26 Januari
2001
- India,
berukuran 7,9 pada skala Richter dan menewaskan 2.500 ada juga yang mengatakan
jumlah korban mencapai 13.000 orang.
·
21 September
1999
- Taiwan,
berukuran 7,6 pada skala Richter, menyebabkan 2.400 korban tewas.
·
17 Agustus
1999
- barat Turki,
berukuran 7,4 pada skala Richter dan merenggut 17.000 nyawa.
·
25 Januari
1999
- Barat Colombia,
pada magnitudo 6 dan merenggut 1.171 nyawa.
·
30 Mei
1998
- Di utara Afganistan
dan Tajikistan
dengan ukuran 6,9 pada skala Richter menyebabkan sekitar 5.000 orang tewas.
·
17 Januari
1995
- Di Kobe, Jepang
dengan ukuran 7,2 skala Richter dan merenggut 6.000 nyawa.
·
30 September
1993
- Di Latur, India
dengan ukuran 6,0 pada skala Richter dan menewaskan 1.000 orang.
·
12 Desember
1992
- Di Flores,
Indonesia
berukuran 7,9 pada skala richter dan menewaskan 2.500 orang.
·
7 Desember
1988
- Barat laut Armenia,
berukuran 6,9 pada skala Richter dan menyebabkan 25.000 kematian.
·
19 September
1985
- Di Mexico
Tengah dan berukuran 8,1 pada Skala Richter, meragut lebih dari 9.500 nyawa.
·
16 September
1978
- Di timur laut Iran,
berukuran 7,7 pada skala Richter dan menyebabkan 25.000 kematian.
·
4 Maret
1977
- Vrancea, timur Rumania,
dengan besar 7,4 SR, menelan sekitar 1.570 korban jiwa, diantaranya seorang
aktor Rumania Toma Caragiu, juga menghancurkan sebagian besar dari ibu kota
Rumania, Bukares
(Bucureşti).
·
28 Juli
1976
- Tangshan, Cina,
berukuran 7,8 pada skala Richter dan menyebabkan 240.000 orang terbunuh.
·
4 Februari
1976
- Di Guatemala,
berukuran 7,5 pada skala Richter dan menyebabkan 22.778 terbunuh.
·
29 Februari
1960
- Di barat daya pesisir pantai Atlantik
di Maghribi pada ukuran 5,7 skala Richter,
menyebabkan kira-kira 12.000 kematian dan memusnahkan seluruh kota Agadir.
·
26 Desember
1939
- Wilayah Erzincan, Turki
pada ukuran 7,9, dan menyebabkan 33.000 orang tewas.
·
24 Januari
1939
- Di Chillan, Chili
dengan ukuran 8,3 pada skala Richter, 28.000 kematian.
·
1 September
1923
- Di Yokohama,
Jepang
pada ukuran 8,3 skala Richter dan merenggut sedikitnya 140.000 nyawa.
E. Akibat Gempa Bumi
- Bangunan roboh
- Kebakaran
- Jatuhnya korban jiwa
- Permukaan tanah menjadi merekat dan jalan menjadi putus
- Tanah longsor akibat guncangan
- Banjir akibat rusaknya tanggul
- Gempa di dasar laut yang menyebabkan tsunami
F. Cara Menghadapi Gempa Bumi
Bila
berada di dalam rumah:
- Jangan panik dan jangan berlari keluar, berlindunglah dibawah meja atau tempat tidur.
- Bila tidak ada, lindungilah kepala dengan bantal atau benda lainnya.
- Jauhi rak buku, lemari dan kaca jendela.
- Hati-hati terhadap langit-langit yang mungkin runtuh, benda-benda yang tergantung di dinding dan sebagainya.
Bila
berada di luar ruangan:
- Jauhi bangunan tinggi, dinding, tebing terjal, pusat listrik dan tiang listrik, papan reklame, pohon yang tinggi dan sebagainya.
- Usahakan dapat mencapai daerah yang terbuka.
- Jauhi rak-rak dan kaca jendela.
Bila
berada di dalam ruangan umum:
- Jangan panik dan jangan berlari keluar karena kemungkinan dipenuhi orang.
- Jauhi benda-benda yang mudah tergelincir seperti rak, lemari, kaca jendela dan sebagainya.
Bila
sedang mengendarai kendaraan:
- Segera hentikan di tempat yang terbuka.
- Jangan berhenti di atas jembatan atau dibawah jembatan layang/jembatan penyeberangan.
Bila
sedang berada di pusat perbelanjaan, bioskop,
dan lantai dasar mall:
- Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan.
- Ikuti semua petunjuk dari pegawai atau satpam.
Bila
sedang berada di dalam lift:
- Jangan menggunakan lift saat terjadi gempabumi atau kebakaran. Lebih baik menggunakan tangga darurat.
- Jika anda merasakan getaran gempabumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua tombol.
- Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah.
- Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.
Bila
sedang berada di dalam kereta api:
- Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuh seandainya kereta dihentikan secara mendadak
- Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta
- Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan
Bila
sedang berada di gunung/pantai:
- Ada kemungkinan lonsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke tempat aman.
- Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika Anda merasakan getaran dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.
Beri
pertolongan:
- Karena petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit akan mengalami kesulitan datang ke tempat kejadian maka bersiaplah memberikan pertolongan pertama kepada orang-orang berada di sekitar Anda.
Evakuasi:
- Tempat-tempat pengungsian biasanya telah diatur oleh pemerintah daerah. Pengungsian perlu dilakukan jika kebakaran meluas akibat gempa bumi. Pada prinsipnya, evakuasi dilakukan dengan berjalan kaki dibawah kawalan petugas polisi atau instansi pemerintah. * * * Bawalah barang-barang secukupnya.
Dengarkan
informasi:
- Saat gempa bumi terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk mencegah kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap tenang dan bertindaklah sesuai dengan informasi yang benar. Anda dapat memperoleh informasi yang benar dari pihak berwenang, polisi, atau petugas PMK. Jangan bertindak karena informasi yang tidak jelas.
sumber : wikipedia
0 komentar:
Posting Komentar