A.
Pengertian Atmosfer (Atmosfir)
Atmosfer
adalah lapisan udara yang terdiri dari campuran berbagai gas yang menyelimuti
suatu planet baik planet bumi, merkurius, mars, jupiter, uranus, saturnus,
venus, neptunus dan lain-lain. Atmosfer ada di sekeliling kita mulai dari
permukaan tanah hingga jauh di angkasa sana.
Atmosfer bumi merupakan lapisan gas
yang mengelilingi bumi yang tertahan oleh gravitasi bumi. Atmosfer melindungi
kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi ultraviolet, menghangatkan bumi, dan
mereduksi suhu ekstrim antara siang dan malam.
Stratifikasi Atmosfer menggambarkan struktur atmosfer,
yang dibagi kedalam lapisan yang berbeda-beda, tiap lapisan dibedakan dengan
karakteristik yang spesifik seperti suhu atau komposisi. Atmosfer mempunyai
massa sekitar 5×1018 kg, 3/4 darinya sekitar 11 km
(6.8 mi; 36,000 ft) dari permukaan. Atmosfer menjadi ringan dan lebih
ringan dengan meningkatnya ketinggian, dengan tidak adanya batas yang pasti
antara atmosfer dan luar angkasa. Kármán line, pada ketinggian 100 km (62 mi), juga
sering disebut sebagai batas antara atmosfer dan luar angkasa.
Udara adalah nama yang digunakan untuk bernafas dan fotosintesis.
Udara kering mengandung 78.09 % nitrogen, 20.95 % oxygen, 0.93 % argon, 0.039 %
karbon dioksida, dan gas lainnya dalam jumlah yang sedikit. Udara juga
mengandung uap air, rata-rata sekitar 1%. Ketika kandungan udara dan tekanan
atmosfer berbeda pada masing-masing lapisan , udara cocok untuk kehidupan
tanaman dan hewan bumi yang sekarang hanya diketahui di temukan di Troposfer
bumi.
B. Komponen Penyusun Atmostfer (Atmosfir) Bumi
- Nitrogen (N^2) : 78.08%
- Oksigen (O^2) : 20.95%
- Argon (Ar) : 0.93%
- Karbondioksida (CO^2) : 0.035%
- Neon (Ne) : 0.0018%
- Methan (CH^4) : 0.00017%
- Helium (He) : 0.0005%
- Hidrogen (H^2) : 0.000009%
- Xenon (Xe) : 0.000004%
- Nitrogen (N^2) : 78.08%
- Oksigen (O^2) : 20.95%
- Argon (Ar) : 0.93%
- Karbondioksida (CO^2) : 0.035%
- Neon (Ne) : 0.0018%
- Methan (CH^4) : 0.00017%
- Helium (He) : 0.0005%
- Hidrogen (H^2) : 0.000009%
- Xenon (Xe) : 0.000004%
C. Lapisan-Lapisan Atmosfer
Troposfer
Troposfer berada diporsi paling bawah dari Atmosfer Bumi. Troposfer
mengandung kira-kira 80% massa atmosfer dan 99% uap air dan aerosol. Rata-rata
kedalaman dari atmosfer kira-kira 17 km (11 mi) pada lintang tengah. Lebih
dalam lagi pada wilayah tropis, yaitu diatas 20 km (12 mi), dan lebih rendah di
dekat kutub, pada 7 km (4,3 mi) pada musim panas, dan tidak tentu pada saat
musim dingin. Bagian terbawah dari troposfer, yang bersentuhan dengan permukaan
bumi dan mempengaruhi aliran udara, adalah planetary boundary layer.
Batas antara troposfer dan stratosfer, disebut tropopause.
Kata Troposfer berasal dari Bahasa Yunani : tropos yang
berarti “berbalik” atau “bercampur”, yang merefleksikan fakta bahwa percampuran
turbulensi memegang peranan yang penting pada struktur dan kebiasaan troposfer.
Sangat banyak fenomena cuaca sehari-hari yang terjadi di troposfer.
Ø
Komposisi Troposfer
Komposisi
kimia dari troposfer pada dasarnya seragam, dengan pengecualian uap air. Sumber
dari uap air adalah dari prermukaan bumi melalui penguapan dan transpirasi.
Selanjutnya, suhu di troposfer menurun sesuai dengan ketinggian, dan tekanan
uap jenuh menurun drastis bersamaan dengan peurunan suhu, jadi jumlah uap air
yang terdapat di atmosfer menurun tajam sesuai dengan ketinggian. Proporsi uap
air secara normal yang paling besar terletak di dekat permukaan dan menurun
sesuai dengan ketinggian.
Stratosfer
Stratosfer
adalah lapisan kedua dari atmosfer bumi, dibawah troposfer, dan diatas
mesosfer. Mesosfer di bagi berdasarkan suhu, dengan lapisan yang lebih hangat
berada diatas dan lapisan yang dingin berada dibawah. Batas dari Troposfer dan
Stratosfer adalah Tropopause. Stratosfer terletak diantara ketinggian 10 km (6
mi) dan 50 km (30 mi) diatas permukaan pada lintang tengah, ketika di kutub
berada pada ketinggian sekitar 8 km (5 mi).
Ozon dan Suhu
Dengan
lapisan ini, suhu meningkat sesuai dengan meningkatnya ketinggian, puncak
stratosfer memiliki suhu sekitar 270 K (-3o C atau 29,6o F).
Hanya sedikit dibawah titik beku air. Stratosfer dilapisi sesuai dengan suhu
karena ozon (O3) disini menyerap energi yang
besar dari gelombang energi UVB dan UVC dari matahari dan pecah menjadi atom
oksigen (O) dan diatom oksigen (O2). Atom oksigen
di temukan dengan merata di stratosfer bagian atas karena terjadi pancaran
sinar UV dan dan perusakan ozon dan oksigen diatom. Bagian tengah stratosfer
mempunyai sedikit sinar UV yang melewatinya, O dan O2 dapat
di kombinasikan, dan ini adalah saat dimana mayoritas ozon alami diproduksi.
Ini adalah saat ketika 2 bentuk oksigen menyatu kembali untuk membentuk ozon.
Stratosfer bagian bawah menerima UVC dalam jumlah yang sangat sedikit,
jadi atom oksigen tidak ditemukan disini dan ozon tidak dibentuk. Stratifikasi
vertical ini, dengan lapisan hangat diatas dan lapisan dingin dibawah, membuat
stratosfer stabil. Tidak ada konveksi dan turbulen pada bagian atmosfer ini.
Puncak stratosfer disebut strstopause, diatas dimana suhu menurun sesuai dengan
ketinggian.
Mesosfer
Kata Mesosfer berasal dari Bahasa Yunani : mesos yang
berarti tengah dan sphairayang berarti bola. Mesosfer merupakan lapisan
atmosfer bumi yang jauh diatas stratosfer dan jauh dibawah termosfer. Di
mesosfer suhu menurun sesuai dengan kenaikan tinggi. Batas atas mesosfer adalah
mesopause, yang mana dapat menjadi sangat dingin secara alami terjadi di bumi
dengan suhu dibawah 130 K. Batas atas dan bawah dari mesosfer berubah-ubah
sesuai dengan ketinggian dan musim, tetapi batas bawah dari mesosfer biasanya
berlokasi pada ketinggian antara 50 km diatas permukaan bumi dan mesopause
biasanya mempunyai tinggi sekitar 100 km, kecuali lintang tengah dan atas pada
musim panas dimana terjadi penurunan ketinggian sekitar 85 km.
Stratosfer, mesosfer dan bagian terendah termosfer sering disebut
“atmosfer tengah”, yang mempunyai rentang ketinggian kira-kira 10 hingga 100
km. Mesopause, terletak pada ketinggian 80-90 km (50-56 mi), memisahkan
mesosfer dari thermosfer.
Ø
Temperatur
Pada mesosfer, temperatur menurun sesuai dengan kenaikan ketinggian.
Penurunan temperature berlangsung karena penurunan pemanasan matahari dan
kenaikan pendinginan oleh emisi radiative CO2. Puncak
mesosfer, disebut mesopause, adalah tempat terdingin di planet Bumi. Temperatur
di mesosfer bagian atas turun serendah -100 oC (173 K; -148 oF), bervariasi menurut ketinggian dan musim.
Thermosfer
Thermosfer
adalah lapisan terbesar dari atmosfer bumi, jauh diatas mesosfer dan jauh
dibawah exosfer. Pada lapisan ini, radiasi ultraviolet menyebabkan ionisasi.
International Space Station telah stabil mengorbit pada bagian tengah
thermosfer, diantara 320 hingga 380 kilometer (200 hingga 240 mi). Fenomena
Aurora juga terjadi di thermosfer.
Kata
Thermosfer diambil dari Bahasa Yunani θερμός (thermos) yang
berarti panas, Thermosfer dimulai sekitar 80 kilometer (50 mi) di atas bumi.
Pada ketinggian ini, gas residu disortir kedalam strata yang mengacu pada massa
molekul. Temperatur Thermosfer meningkat sesuai dengan kenaikan ketingggian
karena penyerapan energi radiasi matahari yang tinggi dengan jumlah kecil
residual oxygen yang masih ada. Temperatur sangat bergantung pada aktivitas
matahari, dan dapat meningkat hingga 1,500 oC (2,730 oF). Radiasi menyebabkan partikel atmosfer pada
lapisan ini menjadi terisi dengan listrik (lihat ionosphere), memungkinkan gelombang radio untuk
memancarkan dan menerima gelombang. Pada eksosfer, dimulai dari 500 hingga
1.000 kilometer (310 hingga 620 mi) diatas muka bumi, atmosfer masuk kedalam
luar angkasa.
Gas yang sangat tipis pada lapisan ini dapat mencapai
2.500 oC (4.530 oF) selama siang hari. Walaupun temperaturnya sangat
tinggi, tidak akan terasa panas, karena sangat mendekati vakum, jadi tidak
cukup untuk terjadi kontak dengan atom gas untuk mentransfer panas. Termometer
akan menunjukan angka dibawah 0 oC (32 oF), dikarenakan energi hilang oleh radiasi yang
mengambil alih energi yang diperoleh dari gas atmosfer. Sekitar 160 kilometer
(99 mi), anacoustic zone mencegah
transmisi bunyi.
Pada lapisan ini, gas-gas akan terionisasi, oleh
karenanya lapisan ini sering juga disebut lapisan ionosfer. Molekul oksigen
akan terpecah menjadi oksegen atomik di sini. Proses pemecahan molekul oksigen
dan gas-gas atmosfer lainnya akan menghasilkan panas, yang akan menyebabkan
meningkatnya suhu pada lapisan ini. Suhu pada lapisan ini akan meningkat dengan
meningkatnya ketinggian. Ionosfer dibagi menjadi tiga lapisan lagi, yaitu :
a) Lapisan Udara Terletak antara 80 –
150 km dengan rata-rata 100 km dpl. Lapisan ini tempat terjadinya proses
ionisasi tertinggi. Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara KENNELY dan
HEAVISIDE dan mempunyai sifat memantulkan gelombang radio. Suhu udara di sini
berkisar – 70° C sampai +50° C .
b) Lapisan udara F Terletak antara 150
– 400 km. Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara APPLETON.
c) Lapisan udara atom Pada lapisan ini,
materi-materi berada dalam bentuk atom. Letaknya lapisan ini antara 400 – 800
km. Lapisan ini menerima panas langsung dari matahari, dan diduga suhunya
mencapai 1200° C .
Eksosfer
Eksosfer adalah lapisan paling atas dari atmosfer
bumi. Pada eksosfer, molekul naik cukup cepat untuk mencapai kecepatan lepas (escape velocity) dapat lepas ke luar angkasa dengan
sedikit peluang untuk tubrukan; jika molekul itu bergerak dengan kecepatan
dibawah kecepatan lepas, maka tidak akan bisa keluar karenagaya gravitasi. Pada
kasus lain, seperti molekul yang tidak mungkin untuk bertubrukan dengan molekul
lain dikarenakan densitas yang rendah pada eksosfer.
D.
Unsur-unsur cuaca dan iklim antra lain:
1.
Suhu atau temperatur udara
Suhu
atau temperatur udara ditentukan oleh dua faktor yaitu :
1.
Sudut datangnya sinar mathari
Sudut datangnya sinar matahari
sangat menentukan panasnya sinar suhi dipermukaan bumi. Jika sinar matahari
tegak lurus dengan dengan permukaan bumi maka suhu udara dipermukaan bumi akan
mendapatkan pemanasan yang maksimal. Sedangkan jika arah datangnya matahari itu
condong maka pemanasan permukaan bumi akan tidak masimal.
2. Lamanya penyinaran
Lamanya penyinaran permukaan bumi
juga mempengaruhi suhu dipermukaan bumi. Lama penyinaran itu juga tergantung
pada letak suatu wilayah. Contoh :
Lintang
|
Lama waktu penyinaran maksimal
|
o°
|
12 jam
|
17°
|
13 jam
|
41°
|
15 jam
|
49°
|
16 jam
|
63°
|
20 jam
|
66,5°
|
24 jam
|
67,5°
|
1 bulan
|
90°(kutub)
|
6 bulan
|
3. Ketinggian tempat
faktor ini juga sangat mempengaruhi
suhu udara. Karna semakin tinggi di atas permukaan laut semakin rendah suhu
udaranya. Penurunan suhu udara setiap 100 meter yaitu berkurang 0,5°-0,6°c.
sedangkan suhu udara diatas permukaan laut 26°c.
4.
Jarak suatu tempat ke laut
Wilayah laut lebih cenderung untuk
menerima panas sedangan lebih sulit untuk melepaskan panas. Dengan demikian
suatu daerah yang lebih dekat dengan lautan maka suhu udaranya lebih panas
dibanding dengan daerah yang jauh dari lautan.
5. Banya sedikitnya awan
Semakin banyak awan maka semakin
sedikit panas yang diterima oleh bumi.
Pemanasan permukaan bumi adayang
secara langsung ada juga pemanasan permukaan bumi secara tidak langsung.
Pemanasan bumi secara tidak langsung yaitu :
- Konduksi
Konduksi
adalah pemanasan yang dilakukan dengan peroses perpindahan panas antara dua
benda yang bersentuhan.
- Konveksi
Konveksi
adalah perpindahan panas secara gerak vertikal ke atas kebawah.
- Adveksi
Adveksi
adalah proses pemnindahan secara mendatar/horizontal.
- Turbelensi
Turbelensi
adalah gerakan angin yang berputar-putar akibat ada tekana rendah di
tengah-tengah tekanan udara yang tinggi.
Garis-garis
isotherm
Garis
isotherm adalah garis hayal yang menghubungkan tempat tempat yang memiliki suhu
rata-rata yang sama.
2.
Tekanan udara
Tekanan
udara adalah suatu gaya yang timbul akibat adanya berat dari lapisan
udara.
Udara yang menyelubungi bumi ini adalah dan mempunyai massa. Alat yang
digunakan untuk mengukur tekanan udara adalah barometer sedangkan alat yang
bias mencatat sendiri disebut barograph.
Rumus
yang dapat digunakan untuk menghitung tekanan adalah p₂ = p₁ - h/8 x 1mb.
p₁ = 1013 mb.
3.
Angin
Angin
adalah udara yang bergerak dari dari tekann tinggi ketekanan rendah.
kecepatan
angin dapat dihitung dengan ada beberapa factor, antara lain :
hal
yang harus diperhatikan dalam mengamati angin antara lain :
1. Kecepatan angin
2. Kekuatan angin
3. Arah angin
baromerik
adalah angka yang menunjukkan perbedaan tekanan udara antara 2 isobar melalui
garis lurus, dihitung tiap 111 km(jarak di daerah ekuator = 1°.
Macam-macam
angin
1.
Angin tetap
Angin
tetep adalah angin yang arah tiupanya selalu sama sepanjang tahun.
Contohnya
:
·
Angin pasat
·
Angin anti pasat
·
Angin barat
·
Angin timur
2.
Angin periodik
Angin
periodik dibagi menjadi dua :
·
angin periodik setengah harian,
meliputi : angin darat, angin laut, angin lembah, dan angin gunung.
·
Angin periodic setengah
tahunan/angin muson.
3.
Angin local
Angin
local adalah angin yang bertiup didaerah tertentu saja, antara lain :
·
Angin terjun (fohn)
·
Angin siklon dan angin anti siklon
4.
Kelembaban udara
Kelembaban
udara adalah banyaknya uap air yang terkandung dalam udara.
Kelem
baban udara dibedakan atas :
·
Kelembaban spesifik yaitu
banyaknya uap air yang dikandung dalam 1 kilogram udara.
·
Kelembaban absolute yaitu
densitas uap airsebanyak 12 gram. Rumus Kelembapan Absolut:
·
Kelembaban relative/nisbi yaitu
perbandingan antara jumlah uap air yang ada secara nyata dengan jumlah uapair
maksimum yang mampu dikan dung oleh setiap unit volume udara dalam suhu yang
sama.
5.
Hujan
Hujan
adalah peristiwa jauhnya titik-titik air dari udara yang sudah terlalu berat
kandungan airnya.
Berdasarkan
besar kecilnya dan banyak sedikitnya titik air hujan dibedakan menjadi:
·
Hujan halus, yaitu hujan yang
titik-titik airnya sangat halus.
·
Hujan rintik-rintik, yaitu hujan
yang titik-titiknya haul dan dalam jumlah banyak.
·
Hujan sebenarnya, yaitu hujan yang
titik-titik airnya berjari-jari 0,3-3mm dan jatuh dengan kecepatan 3m/detik.
·
Hujan lebat, yaitu hujan yang turun
sangat kuat, dan titik-titik airnya berdiameter ± 7 mm.
Berdasarkan
proses terjadinya hujan dapat dibedakan menjadi :
·
Hujan zenithal
Hujan
zenithal terjadi saat matahari pada titik zenith, terjadi di daerah
khatulistiwa
·
Hujan orografis
Hujan
orografis hujan yang terjadi karena angin yang membawa uap air ke arah puncak
gunung sehingga suhu udara turun dan terjadi proses kondensasi.
·
Hujan frontal
Hunjan
frontal terjadi akibat pertemuan antara pertemuan antara pertemuan masa udara
panas yang membawa uap air dengan masa udara yang dingin.
·
Hujan siklon
Hujan
siklon terjadi karena udara panas yang naik mengikuti perputaran angin siklon,
temperaturnya menjadi dingin, udara menjadi jenuh.
·
Hujan muson
Hujan
muson terjadi karena diperngaruhi oleh tiupan angin muson.
Iklim
Iklim
adalah keadaan rata-rata dari cuaca pada daerah yang luas dan dalam waktu yang
cukup lama.
Klasifikasi
iklim
1.
Iklim matahari
Pembagian
iklim matahari didasarkan pada kedudukan matahari terhadap muka bumi. Iklim
matahari dibedakan menjadi empat yaitu :
·
iklim tropic
·
Iklim sebtropik
·
Iklim sedang
·
Iklim dingin
2.
Iklim fisis
Iklim
fisis didasarkan pada keadaan sesungguhnya di permukaan bumi. Tipe-tipe iklim
fisis yaitu :
·
Iklim kontinental
Iklim ini
dipengaruhi oleh ilim darat yang ditandai dengan amplitude suhu harian tinggi
dan amplitudo tahunan juga tinggi.
·
Iklim maritime
Iklim ini
dipengaruhi oleh angin laut yang ditandai dengan amplitudo suhu harian rendah
dan amplitudo suhu tahunana juaga rendah.
·
Iklim dataran tinggi
Iklim
ini dipengaruhi oleh angin gunung yang ditandai dengan amplitude suhu harian
besar, tekanan udara rendah,udara kering, sinar matahari sangat terik, dan
jarang turun hujan.
·
Iklim muson
Iklim
muson ini berada didaerah yang dilalui oleh angin muson yang bertiup enam bulan
sekali iklim ini ditandai dengan deriupnya angin setangah tahun membawa hujan
dan setengah tahun yang menimbulkan kemarau.
Kelasifikasi menurut para ahli yaitu :
1.
Menurut
koppen
Menurut
koppen didasarkan pada curah hujan dan temperature. Koppen membagi iklim
menjadi lima tipe iklim yaitu :
·
A = iklim tropical, ditandai
dengan rata-rata suhu setiap bulan adalah lebih besar dari 18oC,
curah hujan tahunan lebih tinggi daripada evapotransiprasi tahunan
·
B = iklim hujan kering/gurun,
Evapotranspirsi tahunan lebih tinggi daripada curah hujan
·
C = iklim sedan atau hangat/mesothermalg,
rata-rata suhu di atas -3oC kurang dari 18oC.
·
D = iklim dingin/iklim salju,
rata-rata bulan terdingin di bawah -3oC,bulan terpanas 10oC
·
E = iklim kutub/Es ,
bulan panas kurang dari 10oC
2.
Menurut
Schmidt-ferguson
Klesifikasi
ini berdasarkan pada perhitungan indeks nilai Q dengan cara menghitung jumlah
curah hujan tiap-tiap bulan.
Rumus
penghitungan Q :
Q
= rata-rata bulan kering x 100%
rata-rata
bulan basah
Schmidt-Fergushon
membagi iklim Indonesia menjadi delapan tipe yaitu :
1. Iklim A; sangat basah, qilai Q = 0-14,3%
2. Iklim B; basah, nilai Q = 14,3-33,3%
3. Iklim C; agak basah, nilai Q = 33,3-60%
4. Iklim D; sedang, nilai Q = 60-100%
5. Iklim E; agak kering, nilai Q = 100-167%
6. Iklim F; kering; nilai Q = 167-300%
7. Iklim G; sangat kering, nilai Q = 300-700%
8. Iklim H; luar biasa kering, nilai Q = >700%
3.
Menurut Oldeman
Menurut
dia didasarkan atas jumlah bulan basah secara berurutan dan jumlah bulan
kering.
1. A = jika terdapat 9 bulan basah berurutan
2. B = jika terdapat 7-9 bulan basah berurutan
3. C = jika terdapat 5-6 bulan basah berurutan
4. D = jika terdapat 3-4 bulan basah berurutan
5. E = jika terdapat kurang dari 3 bulan basah berurutan
4.
Menurut F.W.Junghuhn
Menurutnya
diklasifikasi dengan cara menghitung ketinggian tempat dan jenis tanaman.
Junghuhn membagi iklim menjadi empat zona yaitu :
·
Daerah panas
·
Daerah sedang
·
Daerah sejuk
·
Daerah dingin
Gejala-gejala
cuaca
Gejala
cuaca adalah serangkaian gejala alam yang terbentuk karena temperature,
kelembaban dan tekanan udara. gejala-gejala cuaca yaitu:
1.
Kilat, Guntur dan petir
Kilat
adalah aliran listrik dalam bentuk sinar atau cahaya yang muncul secara
tiba-tiba dari antara dua awan yang berbeda muatan listrik.
2.
Kabut
Kabut
adalah udara lembab yang berisikan jutaan butir air kecil halus yang letaknya
dekat diatas permukaan tanah
Macam-macam
kabut :
·
Kabut slokan / kabut sawak
·
Kabut pemancaran
·
Kabut adveksi
·
Kabut yang terjadi dikota industry
3.
Awan
Awan
adalah kumpulan titik air atau Kristal-kristal es yang halus diatmosfir.
Berdasarkan
bentuknya awan dibedakan :
·
Awan cumulus, berbentuk
bergumpal-gumpal seperti bulu domba
·
Awan stratus, berbentuk
berlapis-lapis
·
Awan cirrus, bentuk halus seperti
kapas
·
Awan nimbus, warna kelabu merupakan
sumber hujan
Berdasarkan
ketinggiannya, awan dibedakan ;
·
Awan tinggi, ketinggian lebih 6000
m.
·
Awan sedang, terletak antara
2000-6000 m.
·
Awan rendah, terletak antara 0-2000
m.
·
Awan yang berkembang vertical, yaitu
awan yang ketinggian 500 m.
Gejala
optic di atmosfer
1.
Pelangi
Pelangi
adalah busur warna di udara yang terdiri dari warna merah,jingga, kuning,
hijau, biru, nila dan ungu.
2.
Halo
Halo
adalah lingkaran sinar putih yang mengelilingi bulan atau matahari
3.
Aurora
Aurora
adalah gejala berupa cahaya yang bersinar pada malam hari di sekitar kutub.
4.
Sandikala
Sandikala
adalah cahaya berwarna merah kekuningan yang tampak di ufuk barat mengiringi
matahari terbenam.
5.
Fatamorgana
Fatamorgana
adalah suatu ilusi optic yang disebabkan pantulan cahaya oleh lapisan udara
dengan temperature yang berlainan dekat permukaan tanah.
Peran
cuaca dan iklim dalam kehidupan manusia
1.
Peran cuaca dalam pertanian
Cuaca
sangat berperan dalam pertanian karena air berperan untuk membawa unsure hara
yang baik untuk pertumbuhan tanaman pertanian.
2.
Peran cuaca dalam bidang perhubungan
Cuaca
sangat berperan penting dalam transportasi barang atau yang lainnya. Karna jika
cuaca buruk maka taransportasi barang dan lain-lainnya akan tergangu.
3.
Peran cuaca dalam komunikasi
Cuaca
juga berpera penting dalam komuniasi karna di aimosfir kita ada lapisan yang
sangat berguna bagi jaringan komunikasi kita.
D.
Manfaat/Fungsi Lapisan Atmosfer (Atmosfir) Bumi
1. Melindungi
bumi dari benda-benda angkasa yang jatuh ke bumi karena terkena gaya gravitasi
bumi.
2. Melindungi
bumi dari radiasi ultraviolet yang berbahaya bagi kehidupan makhluk hidup
dengan lapisan ozon.
3. Mengandung
gas-gas yang dibutuhkan manusia, hewan dan tumbuhan untuk bernafas dan untuk
keperluan lainnya seperti oksigen, nitrogen, karbon dioksida, dan lain
sebagainya.
4. Media
cuaca yang mempengaruhi awan, angin, salju, hujan, badai, topan, dan lain-lain.
5. Menjaga
temperatur udara di permukaan bumi agar tetap bermanfaat untuk kehidupan
6. Memantulkan
gelombang radio
7. Membantu
menjaga stabilitas suhu udara siang dan malam
8. Menciptakan
cuaca, berupa hujan dan salju sehingga terjadilah musim panas dan musim dingin
9. Sarana
berlangsungnya proses pembakaran, tanpa udara kita tidak dapat menyalakan api,
bernafas, dan sebagainya
10.
Selain itu gas-gas yang ada di atmosfer
mempunyai peran masing-masing antara lain:
a.
Nitrogen untuk pertumbuhan tanaman
b.
Oksigen untuk pernafasan
c.
Karbondioksida untuk fotosintesis
d.
Neon untuk lampu listrik
e.
Ozon untuk menyerap sebagian radiasi matahari
0 komentar:
Posting Komentar